[Vignette] Brokenheart

[VIGNETTE] BROKENHEART

BROKENHEART

 

-oOo-

Love is a form of amnesia when a girl forgets there are 1,2 billion other boys in the world

-oOo-

 

“BROKENHEART” by MINERVA RENATA

Starring by LAI GUAN LIN (WANNA ONE), AUDREY KIM (OC)

FRIENDSHIP, ROMANCE, HURT | PG-15 | VIGNETTE

.

Lima tahun.

Menurut seorang Lai Guan Lin, lima tahun adalah waktu yang lebih dari cukup bagi dirinya untuk dapat mengenal seseorang dengan sangat baik. Begitu pula dengan bagaimana ia mengenal sesosok gadis berkepribadian paling menarik yang pernah ditemuinya selama ini, Audrey Kim.

Katakanlah bahwa Guan Lin sudah amat sangat memahami Audrey. Dan jika gadis Kim tersebut diibaratkan sebagai sebuah buku, maka pastilah setiap kisah yang tersuguh di dalamnya telah Guan Lin hafal di luar kepala, bahkan setiap detail-detail terkecil sekalipun. Karena bagi Guan Lin, Audrey bagaikan sebuah buku favorit yang dimana ia tak akan pernah menemukan kata bosan untuk terus membacanya beratus bahkan beribu-ribu kali.

Kini, di antara dinginnya angin malam yang mulai berhembus menyusup celah-celah jendela, pemuda tujuh belas tahun itu pun diam terpaku sembari kedua manik matanya terus memandang kosong kearah pintu kayu dihadapannya.

Hatinya tak menentu.

Meskipun ia telah mencoba untuk menghela nafas beberapa kali guna melepaskan beban berat yang seakan tengah bergelayut di dalam rongga dada, namun nyatanya hal tersebut sama sekali tak memberikan dampak signifikan.

Pikirannya kalut.

Terlalu banyak bayangan dan juga spekulasi akan keadaan Audrey saat ini yang muncul di dalam benaknya, membuat Guan Lin pun semakin ragu untuk kembali merajut langkah dan bergerak memastikan kondisi gadis itu.

Jujur! Guan Lin belum siap atau bahkan tidak pernah siap untuk melihat Audrey yang nantinya akan mengenakan topeng dan mulai bersandiwara seakan-akan tak ada sama sekali badai yang baru saja memporakporandakan seluruh pertahanannya. Itu akan terlihat amat menyedihkan dan terasa sangat menyakitkan, bagi Audrey juga dirinya.

Namun, setelah bermenit-menit bertarung dengan kemelut pikirannya sendiri, Guan Lin pun akhirnya memutuskan untuk memutar knop pintu dengan perlahan dan melongok ke dalam kamar Audrey melalui celah yang berhasil diciptakannya.

“Oh, Guan Lin! Ada apa kau datang kemari?”

Audrey yang menyadari kehadiran Guan Lin pun langsung meninggalkan jendela besar di sudut kamar dan bergerak menghampiri sahabatnya tersebut.

“Bagaimana kabarmu?”

Manik mata kelam Guan Lin menghunus tajam dan bergerak memindai sesosok gadis pemilik paras indah yang kini berdiri tepat dihadapannya itu dari ujung kepala hingga ujung kaki secara berkali-kali.

“Hei! Mengapa kau aneh sekali? Matamu bergerak memindai seolah-olah ingin menelanjangiku,” ujar Audrey yang dengan refleks menyilangkan kedua tangannya di depan dada. “Kau tidak habis menonton yang bukan-bukan dengan si mesum Jihoon itu kan?” lanjutnya diakhiri dengan tawa yang terdengar hambar.

Guan Lin sama sekali tidak berniat menjawab apalagi tertawa mendengar lelucon dingin Audrey, pemuda itu tampaknya masih betah melemparkan tatapan intens yang diam-diam telah sukses membuat seluruh bulu kuduk Audrey meremang hebat.

“Bodoh! Kau benar-benar bodoh,” ucap Guan Lin dengan suara beratnya yang terdengar bergetar. Pemuda itu pun menghembuskan nafas kasar sebelum pada akhirnya bergerak cepat dan membawa tubuh Audrey masuk ke dalam dekapannya dengan sekali sentakan.

“Apa yang kau lakukan, Guan Lin! Lepaskan aku!” pekik Audrey yang belum dapat menelan keterkejutannya atas tindakan spontan Guan Lin.

Nafas Guan Lin pun mulai memburu dan kilatan penuh luka mulai terlukis di kedua manik matanya, membuat pemuda itu semakin mengeratkan rengkuhannya meskipun Audrey kini mulai bergerak meronta-ronta.

Ya. Nampaknya, sulutan emosi telah menguasai pikiran seorang Lai Guan Lin dan menjadikannya sesosok egois untuk sesaat.

“Untuk apa terus mengenakan topeng baik-baik saja jika kau tahu bahwa itu tak akan ada gunanya bagiku? Aku sudah terlalu jauh dalam hal memahamimu, Audrey. Percuma saja menyembunyikannya, karena aku tahu betul badai hebat yang sedang terjadi di dalam hatimu. Kau benar-benar bodoh!” ucap Guan Lin dengan nada meninggi, sama sekali tak berusaha menutupi kesan frustasi yang tersirat di dalamnya.

Pada detik-detik selanjutnya, suasana pun menjadi hening seketika. Tak ada lagi rontaan demi rontaan yang dilakukan oleh Audrey. Gadis itu mendadak diam membeku dan seluruh tubuhnya bagaikan telah kehilangan nyawa.

Kini, hanya suara dentuman detak jantung tak beraturan milik Guan Lin yang dapat terdengar jelas oleh Audrey. Lamat-lamat gadis itu terus menyimak, tanpa sadar sejurus kristal bening pun mulai terbit di kedua pelupuk mata dan mengalir lambat membelah kedua pipi tirusnya.

“Menangislah jika ingin menangis. Jangan bertindak sok kuat! Kau itu bukan wonderwoman.

Tatapan Guan Lin berubah sendu ketika sayup-sayup mulai terdengar isakan kecil dari gadis yang masih berada di dalam pelukannya. Sebagian hatinya lega karena kini Audrey telah menanggalkan topeng baik-baik saja yang selalu dikenakannya setiap waktu dan kembali menjadi Audrey yang sebenarnya. Seorang gadis yang tengah jujur terhadap apa yang tengah dirasakannya.

Di sela-sela isak tangisnya, Audrey pun mengangkat pandangan beberapa derajat dan mendapati manik matanya bersirobok dengan manik mata Guan Lin. “Mengapa dia mengkhianatiku, Guan Lin?!” tanyanya dengan suara yang kian parau.

Guan Lin diam, yang dapat dilakukan olehnya hanyalah mengusap surai indah Audrey dengan lembut. Sebagian hatinya boleh merasa lega, namun jangan lupakan sebagian lain yang masih berkecamuk hebat.

“Mengapa aku bisa mencintai bajingan seperti dia, Guan Lin?”

Guan Lin tetap diam selama beberapa detik, juga dihembuskannya nafas panjang seiring dengan tatapannya yang sendu mulai memandang kosong jauh ke depan.

Because love is a form of amnesia when a girl forgets there are 1,2 billion other boys in the world. Cinta membuatmu mengabaikan fakta bahwa sebenarnya ada seseorang yang lain yang secara diam-diam telah mencintai dirimu dengan sepenuh hati.”

-oOo-

 

Huhuhu~

Malam-malam bawaannya galau. Niatnya sih pingin bikin fiksi yang mengharu biru, eh tapi malah jadinya ga jelas macem ini. Maapkeun yaa~

Makasih juga buat yang udah sempetin mampir dan baca.

Mind to review?

 

9 thoughts on “[Vignette] Brokenheart

  1. WHY KAK REN WHY

    ((BGM Lala Karmela–Satu Jam Saja))

    AKU TADINYA GA BAPER-BAPER BANGET PAS AWAL TERUS DI TENGAH-TENGAH KEMUDIAN MENGERTI DAN LANGSUNG AMBYAR
    INI NGGAK AUDREY NGGAK DEK ALIN DUA-DUANYA SAMA-SAMA TERSAKITI:’)
    (Bahkan Dek Alin pasti tersakiti lebih lama melihat Audrey yang suka sama orang itu)

    Bagian ini plis : “Cinta membuatmu mengabaikan fakta bahwa sebenarnya ada seseorang yang lain yang secara diam-diam telah mencintai dirimu dengan sepenuh hati.”

    SAKIT KAK HATIKU (soalnya aku pengalaman pernah bilang gitu ke orang muehehehe /ga penting/)
    Aku suka banget ficnya:’) keep writing Kak Ren!

    Liked by 1 person

    1. AYO BIKIN GERAKAN FREE PUK PUK UNTUK ADE ALIN :’)))) #ALINQUAT2K17 #ALINPROTECTIONSQUAD #ALINRENMENUJUHALAL2K17 /loh?/

      Sabar Dyv ini ujian. Friendzone itu memang menyakitkan. Huhuhu~ 😦

      Like

  2. “Cinta membuatmu mengabaikan fakta bahwa sebenarnya ada seseorang yang lain yang secara diam-diam telah mencintai dirimu dengan sepenuh hati.” – yak, terimakasih, anda telah berhasil menohoque saya hanya dengan sebuah kalimat terakhir itu, kak.

    pliss kak, ini kamu bilang ga jelas? waaa ini tu wis keren kak. serius, saya terhanyut bacanya.

    nice fic kak ❤❤❤ keep writing ❤❤❤
    salam kenal, difan, segaris sama alin ❤❤❤

    Liked by 1 person

    1. Hihihi~ makasih banyak yaa difaaaan buat komennya dan emot ❤ yang betebaran. Jadi sayang deh ❤

      WHAI.. WHAI.. SEKARANG BANYAK BANGET ANAK ANAK 2000 LINE YANG UDAH PINTER BANGET BIKIN FIKSI. AKU SEUMUR KALIAN DULU KAYAKNYA MASIH SUKA MAIN UJAN UJANAN DEH.
      Salut. Terus berkarya juga ya Difan. Salam kenal. Aku Ren dari garis 97. /TUAAAA/ 😦

      Liked by 1 person

  3. IH KAK PLIS INI BAPEREU BANGET T_T
    quotes nya bikin aing merinding, bekoz itu true banget :”)
    Gatau gimana, tapi asik banget cara menyampaikannya hoho, dan plis ya ini tuh keren, kalo katamu ngabsrud punya ku apa T_T semangat kak Ren nulisnya!
    salam kenal, ijung, garis 03 !

    Liked by 1 person

    1. Hehehehe makasih banyak ya ijung 🙂
      Beneran ini absurd banget soalnya aku baca sendiri dan ga dapet feelnya.

      KAMU 2003 LINE? SEUMURAN ADEKKU DONG.. YAAMPUN ANAK JAMAN SEKARANG UDAH PINTER PINTER BIKIN FIKSI. Kamu juga semangat terus ya nulisnya. Ayo terus berkarya 🙂

      Like

  4. ahaha halo renata aku baca ficmu lagi yaampun lg dilanda kegabutan yg hqq /ga/
    ANAKKU GUANLIN SO GENTLEMAN IH MAMA BANGGA SAMA KAMU NAAK :””)))) mba audrey uda gausa mikirin masa lalu lagi uda saatnya menatap masa depan /woi/ ahahaha.

    terima kasiih buat fiksinya renata! ini bagus kok. porsi dialog sm narasi pas aku sukaaakk apalagi karakter anakku jd sayangable sekali gitu :”)) well done, renata! nulis banyakbanyak yaa~ 🙂

    Liked by 1 person

    1. Guanlin mah pacarable sekali. Sayangnya Mbak Audrey ga peka peka. Kasian dek Guanlin kejebak friendzone terus. 😦 #FREEPUKPUKFORGUANLIN
      #GUANLINPROTECTIONSQUAD

      Hehehe. Makasih juga Kak udah mampir yaa 🙂

      Like

Leave a reply to Minerva Renata Cancel reply