[#2 Pick Me!] Sister Complex

woojinxhanna

SISTER COMPLEX

 

-oOo-

“He won’t be fine”

-oOo-

 

“SISTER COMPLEX” by MINERVA RENATA

Starring by PARK WOOJIN (WANNA ONE), PARK HANNA (OC)

FAMILY | PG-15 | VIGNETTE

.

Based on prompt : I’ll protect you

.

Katakanlah bahwa Park Woojin memang mengidap sindrom sister complex stadium akhir.

Bagaimana tidak?

Ia selalu saja menganggap sang kakak, Park Hanna, selayaknya seorang gadis kecil yang notabene masih membutuhkan perlindungan ekstra ketat dalam segala aspek kehidupan. Padahal sudah berulang kali Hanna melontarkan berbagai macam bentuk protes guna menyuarakan betapa pemuda delapan belas tahun itu sudah terlalu ikut campur di dalam permasalahan pribadinya, namun berulang kali pula Woojin seakan menutup mata dan juga telinga.

Sebenarnya, bukan tanpa alasan Woojin bersikap sangat protektif. Semua itu dilakukan karena menurutnya Hanna merupakan sesosok gadis naif yang terlampau sempurna dan berharga untuk menghadapi kejamnya dunia.

Ya. Gadis itu memang terlalu lugu.

Woojin sedang berbaik hati dengan tidak menyebutnya ‘terlalu bodoh’.

Sehingga, hal yang dapat Woojin lakukan untuk melindungi Hanna dari segala kemungkinan terburuk adalah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa gadis itu akan selalu mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik.

Apapun itu.

“Han, how’s life?”

Raut wajah Woojin seketika berubah kian berseri-seri dan intonasi bicaranya pun terdengar antusias saat layar laptopnya memunculkan sesosok gadis berparas cantik yang terhitung sudah hampir enam bulan lamanya tak ia jumpai secara fisik.

“Aku baik. Musim dingin di London ternyata memang benar-benar indah.”

Woojin pun tersenyum lebar, membuat kedua matanya membentuk lengkungan bulan sabit lucu ketika Hanna pada akhirnya mulai berceloteh menceritakan kehidupan perantauannya di ibukota Inggris tersebut dengan suaranya yang khas.

“Lalu kapan kau akan kembali ke Seoul?” tanya Woojin tepat di akhir dongeng panjang yang sedari tadi Hanna bawakan dengan semangat membara.

Tak ada penyangkalan sedikit pun terhadap fakta bahwa Woojin merindukan segala macam keributan lucu juga rengekan manja yang dahulu selalu Hanna timbulkan dan memenuhi hari-harinya.

Oh, sungguh! Woojin kini memang teramat sangat merindukan eksistensi gadis dua puluh tahun tersebut di dalam jangkauannya. Mungkin ini adalah efek dimana masa kecil mereka benar-benar tak ada waktu yang teramat panjang yang tidak di lewati bersama.

“Sepertinya aku tidak bisa pulang sampai awal tahun depan. Aku sudah mengambil tawaran Professor Smith untuk menjadi asisten dosen.”

Woojin pun seketika menghela nafas dengan kasar, menyiratkan bahwa ada sebuah perasaan kecewa yang timbul di dalam hatinya. Jujur, pemuda itu tidak pernah benar-benar setuju terhadap keputusan Hanna yang bersikukuh ingin melanjutkan studinya di London. Selain karena jaraknya sangat jauh yaitu sekitar lima ribu mil, tetapi juga karena kakak kesayangannya itu pergi bersama sang kekasih yang sialannya mendapatkan beasiswa di kampus yang sama.

“Bagaimana dengan badut McDonald’s berambut merah itu?” Woojin kembali buka suara dan sama sekali tak berniat untuk menghapus kesan mencibir yang terselip diantara kalimatnya.

“Namanya Im Youngmin, Park Woojin!”

“Ya, ya, ya. Terserah apapun itu.”

Hanya sekedar informasi, adalah sebuah fakta bahwa Woojin memang begitu menentang hubungan percintaan yang terjalin antara Hanna dengan seorang pemuda Busan bernama Im Youngmin itu. Memang sih, selama ini tak ada satu pun hal buruk yang dilakukan oleh Youngmin terhadap kakaknya, tetapi sampai detik ini tetap tak ada yang mampu mengubah pendirian Woojin untuk tak merestui keduanya.

Park Woojin membenci Im Youngmin.

Mungkin karena insting berkata bahwa ia harus membencinya.

“We just broke up. He cheated on me.”

Kedua manik mata Woojin seketika membulat sempurna saat suara milik Hanna mengalun lirih menuju ke gendang telinganya. Di satu sisi ada perasaan lega yang merembet di sudut ruang hati Woojin karena hari yang selama ini ia tunggu akhirnya datang juga. Namun, jangan lupakan pula satu sisi lainnya yang kini tengah menahan gejolak amarah begitu hebat.

“Did he actually?”

Suara Woojin terdengar rendah, dingin, dan menusuk, apalagi ditambah dengan tatapan matanya yang tampak begitu tajam, membuat Hanna yang ada di seberang sana pun bergidik ngeri.

“Tidak usah khawatir, Woojin. Aku sungguh tidak apa-apa.”

Woojin hanya mendecih pelan ketika Hanna berusaha mengulas senyuman lebar di atas bibirnya. Ia tahu, bahkan sangat tahu bahwa kakaknya itu tengah menyimpan sebuah luka di dalam hatinya.

Benar-benar gadis lugu yang bodoh.

“Tetapi akan ku pastikan bahwa pria brengsek itu tidak akan pernah tidak apa-apa. He won’t be fine!

Kini, yang dapat dirasakan oleh Woojin hanyalah rahangnya yang mengatup kuat, tangannya yang mengepal keras, dadanya yang bergemuruh, dan kepalanya, di dalam sana, sel-sel otak serasa meledak dan hancur berkeping-keping.

Amarah nampaknya memang telah mendominasi sosok seorang Park Woojin.

“Woojin—”

“Besok aku akan pergi ke London dengan penerbangan pertama.”

“Hah?!”

“Aku akan menghancurkan Im Youngmin keparat itu!”

-oOo-

 

5 thoughts on “[#2 Pick Me!] Sister Complex

  1. WHAI WOOJIN MANIS BANGET KE MBAK HANNA TAPI DINGIN BANGET KE MBAK WOFFI WHAI? /beda cerita woi hahahaha

    Duh ya ini kebayang banget gimana pedulinya pujin sama si kakak huhu tapi tetep aja kenistaan yg sudah mendarahdaging tabisa untuk lekas dimusnahkan /pulang woi

    Nice fic! 💚

    Liked by 1 person

  2. KAK REEEEEEEN AKU RINDU /hah/
    Ini fic manis banget sumpah, aku bacanya senyum-senyum sendiri. Temenku juga ada yang kayak gitu, bahkan sampe pas kakaknya mau nikah dia masih sok-sok overprotective, jadi berasa baca kisah temenku XD
    Gemes banget ficnya jadi pengen peluk Woojinnya (lho?)
    Keep writing, Kak Ren ❤

    Liked by 1 person

Leave a Review